tertib lalu lintas, masih jaman yaaa?

Posted: Senin, 04 Juli 2011 by cendolduren in Label:
0


Jakarta, kota Jaya Raya, Ibukota Negara besar, Indonesia tercinta. Belum lama ini merayakan ulang tahunnya yang ke-484. Selamat Ulang Tahun Jakarta, kota periuk nasiku, paling tidak untuk saat ini... :D... Bicara tentang Jakarta, rasanya tak akan pernah lepas dari polusi, panas, banjir, macet, gedung pencakar langit, mall, apa lagi yaaa?

Kali ini saya akan berbagi pendapat salah satu dari atribut Jakarta tersebut, mungkin istilahnya begitu lebih tepatnya. Ini dari sudut pandang saya, jadi bagi yang belum pernah ke Jakarta (saya ejek dulu yaaa, hareee geneee), jangan jadikan sebagai sesuatu yang mutlak benar... Pendapatnya tentang apa? tentang lalu lalu lintas aja lahhh yaaa, secara tiap senin sampai jumat, pagi dan sore, melintasi jalanan yang tak pernah sepi, sejauh 20 km mungkin...

Sebenarnya, sekalipun saya belum pernah menginap di Jakarta. Kalo di pinggir-pinggirnya sih iyaaa... Sebelumnya saya sekolah di salah satu Sekolah Tinggi di Tangerang. Catat yaaaa, Tangerang... :D... Beda tipis lah... Naaah, sekarang, kerjanya di Jakarta juga (paling tidak untuk saat ini).. :p... Kalo ditanya komentar tentang lalu lintas di Jakarta (dan sekitarnya), saya cuma bisa bilang 'NGERIIII'... Gila aja, kalo aku di Purwokerto, bisa lihat lalu lintas se-crowded macam itu cuma sekali setahun, pas malam tahun baru.. Kalo di kampungku? Jangan tanya dehhhh.. Mikir mikir kalo mau naik motor di Jakarta, takut keserempet, keseruduk... Kalo racun angkutan umum yang pekatnya minta ampun takut nggak? Gara-gara nggak keliat langsung, jadi kalo racun-racun macam itu kalah ngeri... Indonesia bangeeeetttt... Sekarang, mau nggak mau saya musti berhadapan dengan keduanya, dan so far, saya sudah agak bisa beradaptasi, termasuk kengawurannya, keugal-ugalannya... :D... Salah kok banggaaa..

Dari pengamatan saya pribadi, sangat sedikit, hampir tidak ada pengendara sepeda motor yang patuh.. Kosan saya contohnya. Mungkin saya simpulkan cuma satu orang saja yang patuh. Selainnya, seenak udel sendiri, termasuk saya... Patuh dalam artian: tidak memakai jalur bus way, tenang, tidak menyerobot ato berbelok dengan tiba-tiba, tidak melawan arus, saat lampu merah tetap di belakang zebra cross, berkendara tidak berkelak kelok, zig-zag... Salut saya yang bisa seperti itu.. Kalau mobil? Gara-gara body-nya dan geraknya yang lamban kali yaaa, jadi ya deritaaa loooo... Salah sendiri, body segede itu cuma diisi satu orang, udah gitu, kalo di jalanan yang padat merayap, posisinya nggak lurus... Jangan salahkan kami kalo kalian sering marah. Kami juga sering marah sama kalian...(pembenaran, kekekekek)

Lalu, dengan sedemikian lazimnya sebuah keamburadulan dilakukan, apakah kita masih mau untuk tertib? berharap akan ada yang mencontoh, satu demi satu, dan pada akhirnya semuanya akan tertib? sampai kapan? kecil harapannya.... Lha kalau misalnya kita ikut-ikutan amburadul, ada harapan jadi tertib nggak? Nollll...

Semua kembali ke pribadi masing-masing sih yaaa...
Baiklah, segera saya posting tentang tipe kepribadian...
Ditunggu ya kakakkkkk...



-I and You Shouldbebetter-

0 komentar: