Life is So Simpel, Just Enjoy It...

Posted: Kamis, 29 September 2011 by Unknown in Label:
0

bagi saya, menikmati hidup tak harus menginap di resort yang view-nya langsung menghadap ke pantai. tak harus berice skating di mall termewah di jakarta, tak harus dinner ala italian... bagi saya, menikmati hidup cukup dengan segelas teh manis hangat dan mendoan di pagi hari...

Lets Listen to The Music

Posted: Minggu, 11 September 2011 by Unknown in Label:
0

hoahm... lama sekali nggak ngepost entri baru... Gimana bisa ngepost, sinyal 3 di rumahku jelek sekali. Padahal di belakang rumah a.k. ladang/sawahan sinyal bagus... Di jalan rayanya malah jelek... -___-"... Gimana nih pak/bu provider... Tolong dibangun di desa saya donk... :D..

Pagi tadi, nine-one-one, saya nyampe juga di Bintaro. Arus balik setelah setengah bulan lebih hibernasi di kampung. Nggak hibernasi juga sih, Kakak Perempuanku menikah. Sebagai saudara satu-satunya, orang gila kali yang nggak dateng menghadiri... Hajatan ala desa, bukan yang sehari di gedung sewa, tapi dua hari tiga malam di rumah sendiri... Rumah isinya tetangga dan saudara, pada rewang, rumah rasanya crowded banget, kotor dan penuh sesak oleh makanan hidangan buat para tamu undangan.

Hehehe, alhamdulillah yaaa, saudara pada guyup rukun...
*latah gaya syahrini


Malam ini, mau sekadar ngepost entri. Buat ngerayain yang namanya HSDPA dan WiFi datang kembali. Selamat berjumpa lagiiiii... :D


****bersambung isya dulu...

Seperti apa Belanda dan Jepang di mata anda?

Posted: Sabtu, 13 Agustus 2011 by Unknown in Label:
0

Belanda dan Jepang, dua negara yang sangat bertalian erat dengan sejarah bangsa kita, Indonesia. Belum lama ini saya terlibat sebuah percakapan sederhana dengan teman-teman saya. Chatting lebih tepatnya... Percakapan sebagai berikut:
[A] semalem ngbrolin soal penjajah temen2 kos ane pd setuju sama ane belanda bukan penjajah mereka pioneer pembangunan dan peradaban [B] mereka penjajah [Me] penjajah [B] penjajah itu perampas sumber daya, dan penindas [Me] pikiran dari mana itu? [C]??? [Me] pioneer??? soekarno menangis mendengarnya [B] klo pioner pembangunan, trias politika kudune dijalankan [C]pembangun peradaban? [Me] cuma sedikit yang mereka beri ke indonesia [A] liat semua stasiun [Me] sisanya dibawa dengan kapal2 besar mereka [A] perkebunan [Me] apakah itu bisa disebut sebagai pioner? [B] lha itu kn sarana pengeruk keuntungan [A] sama saja dg jaman skrg belanda tetap penjajah, dan indonesia pemalas... mungkin itu yang pantas bukan lantas mengartikan belanda sebagai pioneer [B] belanda, inggris, jepang, portugis pada baen [Me] freeport mungkin sebagai dewa donk kalo gitu [B] :mana [C]SETUJU AMA ATAS ANE [A] freeport jg sama ga disebut penjajah kan lebih lebih itu malah semua gedung pemerintahan daerah belanda yg bangun perkebunan [Me] seumur2 aku nggak bakal maafin belanda dehhh apalagi menganggapnya pioneer [A] stasiun [Me] kan emang di negara jajahan harus dibentuk sebuah pemerintahan juga jadi mau nggak mau mereka bikin itu [A] pejuang kemerdekaan [Me] tujuan utama mereka ya sebenernya bukan untuk indonesia [A] tokoh2 pejuang mereka belajrnay jg ke belanda [Me] tapi apakah mereka menganggap belanda itu baik? aku rasa tidak [A] seperti saat ini partai oposisi tak akan menyukai partai penguasa padahal mereka jg menikmati pembagian kekuasaan [Me] mungkin teori yang kamu angkat seperti ini diterima, indonesia bakal seperti malaysia jadi dikasih kemerdekaan oleh inggris [Me] mending mana sih? kita tau kita kaya tapi kita tidak dapat mengolah untuk memakmurkan kita? atau kita kaya, dan kekayaan kita dikeruk orang lain, sementara kita dikasih segelintir?... [B] bung A menggunakan pola psikologi terbalik untuk mengetes brader2 sekalian haha [Me] trus psikologisku gimana? pendendam? Haha [A] hehe, masalahnya ane kecewa. DARI DULU SAMPAI SEKARANG : kita (bangsa/rakyat) kaya, dan kekayaan kita dikeruk orang lain, sementara kita (bangsa/rakyat) dikasih segelintir?... dulu orang lain itu penjajah dr bangsa lain dan bbrp pribumi yg pro sekrang kompeni sama penguasa2 maruk

Entah kenapa, saya begitu berapi-api dengan topik ini... Menurut pribadi saya, Penjajah tetaplah penjajah. Berabad-abad mereka menguasai negeri kita, menindas rakyat tak berdosa. Berawal dari monopoli VOC terhadap rempah-rempah Indonesia, sampai perang dengan senjata. Kalaupun mereka membuat sebuah sistem pemerintahan di Indonesia, gedung-gedung, sarana transportasi, dan sebagainya, itu semua tidaklah lain tidaklah bukan hanya karena untuk tujuan mereka. Agar dengan semua yang telah mereka ciptakan, mereka dapat mengatur lebih baik dan lebih mudah. Dan bukannya Belanda menjadi sekaya sekarang, yang konon tanahnya lebih rendah dari lautan, itu semua sebagian besar adalah hasil rampokan mereka terhadap Indonesia?

Dan Jepang, sejarah mengatakan, mereka lebih kejam dari Belanda. Meskipun hanya sekitar 3,5 tahun berkuasa, namun penjajahan mereka terhadap Indonesia lebih kejam. Awalnya mereka datang ke Indonesia dengan tiga slogan, Jepang Cahaya Asia, Jepang Pemimpian Asia dan Jepang Pelindung Asia. Namun, lama kelamaan mereka menunjukan tujuan awal mereka, yaitu menguasai Indonesia. Bukan hanya fisik yang dijajah, tapi lebih dari itu. Banyak kaum wanita yang dijadikan "pemuas" nafsu para tentara-tentara Jepang waktu itu. Dan sekarang mereka masih banyak yang hidup... Menyedihkan, sengsara di negerinya sendiri...

Sejarah kelam telah berlalu. Lantas apakah sekarang kita harus marah dan balas dendam kepada kedua negara tersebut? Atau kah dengan cara-cara lain yang lebih beradab?

Sekarang Indonesia telah berdamai dengan Jepang dan Belanda. Lebih dari itu, Indonesia telah menjalin hubungan diplomatik yang erat dengan keduanya. Jepang dan Belanda-pun telah banyak memberikan bantuan kepada Indonesia, baik berupa pampasan perang (sebuah bantuan dari negara penjajah kepada negara yang dijajah), investasi, beragam fasilitas, sampai beasiswa sekolah gratis...

Tak perlulah menyesali masa lalu... Apa yang terjadi haruslah menjadi sebuah pelajaran berharga untuk Indonesia... Untuk menjadi lebih baik lagi, bukan hanya memanfaatkan bekas-bekas peninggalan Jepang dan Belanda, tapi harus menciptakan dan mengembangkan sendiri. Sebagai contoh, kereta api dan perkebunan... Terus terang, banyak yang kecewa dengan kondisi Indonesia saat ini terhadap dua hal tersebut... Sekarang, para penjajah tak lagi mereka bangsa lain, tapi dari kalangan kita sendiri. Mereka lahir dari bangsa sendiri, para koruptor yang tega-teganya menjajah rakyatnya sendiri... Miris sekali, lebih sakit dibanding dijajah negara lain...





Sekitar sebulan yang lalu, saya sempat berbincang-bincang dengan teman saya yang baru selesai belajar di Jepang. Dia bilang bahwa rakyat Jepang, mereka tidak pernah tau menahu bahwa negaranya telah menjajah Indonesia. Dia balik bertanya, "kamu sadar tidak kalau kamu dituduh rakyat Timor Leste, bahwa kamu juga telah menjajah mereka"

#glekkk... sambil garuk-garuk kepala... Meskipun saya langsung mengernyitkan dahi tanda nggak setuju. Sesuatu yang sangat berbeda dan menurutku tak seharusnya dicompare...



Bagaimana pendapat anda?
###posting ini tidaklah untuk tujuan apapun###
###just for sharing, untuk Indonesia yang lebih baik###

-I and You Shouldbebetter-

Marhaban Yaa Syahru Shiam...

Posted: Minggu, 31 Juli 2011 by Unknown in Label:
0


Bulan Romadhon di depan mata, besok.. sok.. sokk... Sudah berapa romadhon yang kamu temui? Kalo aku sendiri, dari kelas satu SD sudah belajar puasa. Inget betul pas kecil dulu, jam-jam menjelang sholat ashar adalah jam ribut bagi aku, ibu, dan kakak... Nangis, ngeluh, dan marah-marah sendiri... Disuruh medhot (berbuka-red) tapi akunya yang nggak mau.. Mikir nanggung, mikir juga nilai di Buku Kegiatan Bulan Romadhon yang dibagikan Guru Agama dulu... Hahaha, semuanya terasa lucu dan kocak... Memang, ketika kita flash back ke belakang, kadang ada cerita-cerita lucu yang nggak masuk akal...



Berarti kalo dihitung-hitung sudah 17 Romadhon saya lewati. Berhasil atau tidaknya adalah "la'alakum tattaquun"... Refleksikan ke diriku, rasanya sandangan itu belum pas untukku... Sering berbuat dosa, malas beribadah... Meskipun aku sadar betul, tapi rupanya syaiton masih dengan mudahnya mengalahkanku... Semoga Alloh mengampuni dosa-dosaku... T.T... Artinya, selama ini aku kurang memanfaatkan romadhon sebagai moment meningkatkan Iman dan Taqwa...

Sekarang telah tiba kembali bulan penuh rahmat, bulan penuh berkah, dan bulan penuh ampunan.. mari kita bersama-sama memanfaatkan bulan suci ini untuk mendapatkan rahmat dan hidayah dari Alloh. Semoga kita dapat mencapai tujuan akhir dari puasa itu sendiri, Menjadi orang yang bertaqwa...

Bismillaah...
-I and You Shouldbebetter-

Belajar PPN yukk (non BKP dan non JKP)...

Posted: Kamis, 28 Juli 2011 by Unknown in Label: ,
1

Hahaha, ini baru yang namanya sambil menyelam minum air... Sambil menuh-menuhin blog, sambil belajar... Kalian juga...jalan-jalan ke blog tetangga, trus keselek peraturan perpajakan, so what gitu lhooo... Lagian pajak sekarang udah merakyat, gara-gara Gayus kali yaaa... :D

Pasti pada familiar banget sama yang namanya PPN... Apa hayo singkatannya??? kalo ditanya satu-satu, mungkin ada yang masih salah-salah dikit. PPN singkatan dari Pajak Pertambahan Nilai. Kalau di luar sana, namanya VAT (Value Added Tax)... Ada yang jawab Pajak Penjualan? salah... :D... Mengapa namanya Pertambahan Nilai/ Value Added ? Karena di setiap mata rantai produksi dan distribusi, akan ada nilai tambah yang nantinya bakal dikenai pajak... Yang jelas, kalian-kalian para konsumen pada taat bayar PPN. Di Minimarket, Supermarket, sampai Bengkel motor sekalipun. Tapi ingat, kalau kalian ke KFC, Warung Makan, kalian bukan bayar PPN, tapi bayar pajak daerah... Saya ilustrasikan kasaranya, misalkan saja kalian beli Sabun Mandi di Alfamart, berarti kalian telah menitipkan pajak PPN yang kalian bayar ke Alfamart. Kemudian Alfamart akan menyetorkannya ke Kas Negara... Jadi sederhananya, Alfamart itu adalah pihak yang diminta negara membantu menyetorkan PPN atas barang yang ia jual ke konsumennya...

Undang-undang PPN yang terbaru adalah UU No. 42 tahun 2009... Googling aja di Internet... PPN, adalah salah satu pajak pusat (pajak yang dipungut pemerintah pusat) dimana pajak ini berkedudukan sebagai pajak konsumsi baik konsumsi barang maupun konsumsi jasa di Dalam Negeri. Pada dasarnya semua barang dan semua jasa akan dikenai PPN, kecuali yang telah diatur lain oleh Undang-Undang. Inilah yang dinamakan PPN menganut prinsip negative list... Dalam undang-undang, barang-barang yang dikenakan PPN dinamakan Barang Kena Pajak (BKP) dan jasa-jasa yang dikenakan PPN dinamakan Jasa Kena Pajak (JKP). Kelompok Barang dan Jasa yang Non BKP dan non JKP, yang diatur dalam Undang-undang, sebagai berikut:

1. non BKP

1.1 Barang Hasil Pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya. Meliputi :
  • minyak mentah (crude oil);
  • gas bumi, tidak termasuk gas bumi seperti elpiji yang siap dikonsumsi langsung oleh masyarakat;
  • panas bumi;
  • asbes, batu tulis, batu setengah permata, batu kapur, batu apung, batu permata, bentonit, dolomit, felspar (feldspar), garam batu (halite), grafit, granit/andesit, gips, kalsit, kaolin, leusit, magnesit, mika, marmer, nitrat, opsidien, oker, pasir dan kerikil, pasir kuarsa, perlit, fosfat (phospat), talk, tanah serap (fullers earth), tanah diatome, tanah liat, tawas (alum), tras, yarosif, zeolit, basal, dan trakkit;
  • batubara sebelum diproses menjadi briket batubara; dan
  • bijih besi, bijih timah, bijih emas, bijih tembaga, bijih nikel, bijih perak, serta bijih bauksit.
1.2 Barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak, meliputi:
  • beras; gabah; jagung; sagu; kedelai; garam, baik yang beryodium maupun yang tidak beryodium;
  • daging, yaitu daging segar yang tanpa diolah, tetapi telah melalui proses disembelih, dikuliti, dipotong, didinginkan, dibekukan, dikemas atau tidak dikemas,digarami, dikapur, diasamkan, diawetkan dengan cara lain, dan/atau direbus;
  • telur, yaitu telur yang tidak diolah, termasuk telur yang dibersihkan, diasinkan, atau dikemas;
  • susu, yaitu susu perah baik yang telah melalui proses didinginkan maupun dipanaskan, tidak mengandung tambahan gula atau bahan lainnya, dan/atau dikemasatau tidak dikemas;
  • buah-buahan, yaitu buah-buahan segar yang dipetik, baik yang telah melalui proses dicuci, disortasi, dikupas, dipotong, diiris, di-grading, dan/atau dikemas atau tidak dikemas; dan
  • sayur-sayuran, yaitu sayuran segar yang dipetik, dicuci, ditiriskan, dan/atau disimpan pada suhu rendah, termasuk sayuran segar yang dicacah.
1.3 Makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya, meliputi makanan dan minuman baik yang dikonsumsi di tempat maupun tidak, termasuk makanan dan minuman yang diserahkan oleh usaha jasa boga atau katering; dan

1.4 uang, emas batangan, dan surat berharga.

2. non JKP (lebih rinci bisa dilihat di penjelasan Pasal 4A ayat (3) UU No. 42 tahun 2009)
  • jasa pelayanan kesehatan medis;
  • jasa pelayanan sosial;
  • jasa pengiriman surat dengan perangko;
  • jasa keuangan;
  • jasa asuransi;
  • jasa keagamaan;
  • jasa pendidikan;
  • jasa kesenian dan hiburan;
  • jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan;
  • jasa angkutan umum di darat dan di air serta jasa angkutan udara dalam negeri yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari jasa angkutan udara luar negeri;
  • jasa tenaga kerja;
  • jasa perhotelan;
  • jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka menjalankan pemerintahan secara umum;
  • Jasa penyediaan tempat parkir;
  • Jasa telepon umum dengan menggunakan uang logam;
  • Jasa pengiriman uang dengan wesel pos; dan
  • Jasa boga atau katering

Itulah batasan-batasan non BKP dan non JKP... Jadi, selain itu pastilah merupakan BKP dan JKP... Sebagai pembukaan, saya rasa cukup... Berikutnya saya akan bahas macam perlakuan PPN. Ada yang dikenakan, tidak dikenakan, dibebaskan, pungut pemungut PPN, dan ditanggung pemerintah... Macam guru saja... Hahaha... Nggak kok, saya masih sedang belajar... Malu kalo ditanya orang, jawabnya nggak tau...



Cekidot kakakkkk... :D
-I and You Shouldbebetter-

#asal nulis apa yang ada di hati (part 1)

Posted: Senin, 25 Juli 2011 by Unknown in Label:
0


tiba-tiba saja malam ini aku ingat betul perkataan atasanku dalam IHT-nya, bertepatan dengan menyambut tahun baru 2011 kemarin, bahwa kita tak pernah tau sampai kapan kita akan bisa melihat orang tercinta kita. Entah kita yang mendahului, atau mereka yang akan terlebih dahulu meninggalkan kita... Dan itu adalah mutlak akan terjadi...

Hati ini terlalu kaku untuk berucap manis kepada Ayah. Terlalu berat untuk bertanya dalam telepon sekalipun,"bapak baik-baik saja?"... Ke depan, jalan terjal akan segera ku hadapi. Bukan satu atau dua tahun, tapi belasan tahun... Aku rasa sebuah perhatian akan jauh lebih berharga ketimbang segenggam, bahkan sekarung emas sekalipun... Aku sadar betul itu... Meskipun kita juga tidak boleh melupakan kebutuhan hidupnya, paling tidak untuk memberi baju ganti untuknya...

Dan anehnya, saya sudah sadar itu. Saya sudah yakin akan hal itu. Tapi saya tetaplah menjadi anak yang diam, dingin, entah sampai kapan... ya Alloh, yakinkanlah bahwa akupun menyayanginya, meskipun mungkin tak sebanding dengan kasih sayangnya...

Aku sudah tau betul, bagaimana rasanya dulu, saat kehilangan seorang ibu. Waktu terputus. Tak ada lagi perlakuan manis yang bisa aku berikan untuknya. Meski aku sadar betul, banyak sekali kejadian memalukan yang tak sepantasnya aku lakukan kepada ibuku... Andai waktu dapat kuputar, aku ingin mengulangnya kembali...

Ayah, semoga Alloh menjagamu. Ibu, semoga Alloh melapangkan kuburmu. dan ya Alloh, semoga aku bisa menjadi anak yang sholeh, investasi akhirat ibuku, penggembira ayahku... ya Alloh, lancarkanlah urusanku, teguhkanlah hatiku, ampuni dosa-dosaku...

Berharap datangnya skutik baru

Posted: Minggu, 24 Juli 2011 by cendolduren in Label:
3

Agak lama nggak posting. dan agak malu pula mau posting yang satu ini... Hahaha, secara postingan kali ini, aku merasa sebagai seorang yang hedon, tidak dapat mengerem keinginan... Padahal sudah sering kudengar dari banyak kawan "BEDAKAN KEINGINAN DENGAN KEBUTUHAN"...

Honda Spacy Helm In AT, mungkin kalian sudah sangat awam mendengarnya. Diawali dengan lagu Up Town Girl punya Westlife, muncullah BCL dan suami menawarkan type baru skuter matik (skutik) Honda... Hahaha, Absolute Revo-pun akhirnya aku jual... padahal, cicilannya baru akan berakhir bulan depan ini (Agustus 2011)... Orang yang aneh... Jual ke kakak ini, masih bisa make kadang kala kalo misalkan lagi mudik... Hahaha

Kalau ditanya kenapa ganti, aku bingung jawabnya... Jalanan Jakarta yang macet, sehingga enakan pake metik dibanding bebek bergigi? Udah bosen dengan Absolute Revo? Punya pengalaman buruk helm dicuri maling? atau karena lagu Up Town Girl-nya? atau malah gara-gara ada BCL dan Ashraff? Hahaha...


Sudahlah, namanya juga kebelet... Jedot kanan jedot kiri juga dibela-belain... Akhirnya aku inden dari kota Purwokerto, biar plat nomornya "R"... Warna Imperial White menjadi warna pilihanku... Kesannya glamour, mewah, meskipun sedikit girly aku pikir... :hammer... Lama juga nunggunya, sampe sekarang juga belum dateng. Kemarin ditawarin warna hitam, tapi aku lebih memilih menunggu yang putih saja. Toh nggak buru-buru amat... Ini nih spesifikasi Honda Spacy Helm In AT:

Mesin
4 langkah SOHC
Sistem pendingin fan cooling
DiameterXlangkah 0x55 mm
Volume: 108 cc

Rasio kompresi: 9,2:1
Daya maksimum 6.28 kW (8,54PS) di 8.000 rpm
Torsi maksimum: 8.03 Nm di 6.000 rpm
Kapasitas pelumas 0,7 liter
Kopling: otomatis, sentrifugal, tipe kering

Transmisi: otomatis, V-Matic
Starter: pedal dan elektrik
Aki: MF baterry, 12 V-3aH
Busi : NGK CPR8EA-9 Denso U24EPR9
Sistem pengapian: DC-CDI Digital
Karburator: VK22 X 1
Lampu depan: 30 W X 1

Lampu senja: 3.4 W X 1



Panjang x Lebar x Tinggi : 1.841 x 660 x 1.094
mm
Jarak sumbu roda: 1.256 mm
Jarak terendah ke tanah: 128 mm
Berat kosong: 97 kg
Tipe rangka: Backbone
Suspensi depan: 80/90-14 M/C 40P
Suspensi belakang: lengan ayun dan mono
shock
Rem depan: cakram hidrolik, piston tunggal
Rem belakang: tromol
Kapasitas tangki bensin: 5 liter




Jujur saja, dari spesifikasi di atas, aku banyakan nggak tau artinya... Hahaha, lha terus kenapa pilih spacy?? Jadi, awal mulanya, aku lebih cenderung pilih Honda BeAT, kesannya muda dan energik... Deng Dooonggg... Tapi setelah dilihat-lihat kok kayaknya kecil banget, kalo udah berkeluarga gimana? Pasti sempit buat berboncengan... Dan akhirnya pilih yag masih satu keluarga HONDA, biar hemat bensin... Hahaha, dogma yang selalu melekat kuat...


Mulailah aku searching tentang motor satu ini, dan berikut adalah kesimpulanku:
Kelebihan:
1. Bagasi
2. Jok yang lebar
3. Tanki Bensin 5 liter
Kekurangan:
1. Jarak terendahnya dengan tanah 128mm...
(yang sudah make, bayak yang bilang sering nyeruduk di polisi tidur)... -___-"
2. Auto Headlight On...
(Hahaha, sopan yaaa kalo di gang-gang, ada orang-orang lagi duduk, trus lampu kita nyorotin muka orang?) Tapi bisa ditambahi saklar sendiri kok... Tinggal minta tolong ke orang bengkel... Jangan lupa ongkosnya... :p


Ada yang mau nambahin, komentar plus minusnya mengenai spacy, silakan... Rencananya akan aku biarkan si spacy ini lebaran di kampung dulu,, biar nanti ada yang aku tenteng. Kalo yang lain pada bawa sanak saudara ke Jakarta untuk ikut mengadu nasib, aku malah bawa motor buat nambah-nambahi asep di Jakarta.. Apa boleh dikata? Siapa yang mau?


-I and You Shouldbebetter-

kayuh terus, meskipun jalanan semakin terjal...

Posted: Sabtu, 09 Juli 2011 by cendolduren in Label:
3

malam ini saya cuma mau ngepost,, bahwasanya,

- merangkak itu lebih baik dari jalan di tempat..

- sesuatu yang kecil akan lebih berharga untuk orang kecil. Itulah kenapa, kita perlu mengecilkan diri atau dikecilkan oleh Alloh... mungkin agar bisa memahami betapa besarnya sesuatu yang kecil itu...

- orang tua, keluarga adalah segalanya... Tak ada yang tau sampai kapan kita masih bisa berbuat baik kepada mereka...



"hidup itu memang melelahkan, tapi bukankah kalau kita tidak mau jatuh, pedal sepeda harus selalu dikayuh?"







-I and You Shouldbebetter-

Pengumuman STAN TA 2011/2012

Posted: Selasa, 05 Juli 2011 by cendolduren in Label:
0

Akhirnyaaaa, setelah dinanti-nanti.. Banyak yang berubah di tahun ini, perubahan yang sangat radikal.. Mungkin ada hubungannya dengan pemangkasan gaji PNS yang belakangan ini menjadi topik hangat di berbagai media..



Siang tadi aku dapet link pengumuman resmi dari BPPK... Judulnya "Pengumuman Penerimaan Mahasiswa Baru Prodip I STAN"... Judulnya saja sudah berbeda... Yaaaaa, tahun ini tidak ada Diploma III... Bahkan Diploma I-pun hanya untuk dua spesialisasi, (1) Kepabeanan dan Cukai (2) Perpajakan... Pertama lihat, miris juga... aku merasa Almamaterku diobok-obok. Sejenak agak mengernyit, "semata-mata karena sudah beratnya anggaran pemerintah untuk belanja gaji PNS yaaa? Lalu Kenapa Sekolah Kedinasan lainnya masih tetap adem ayem saja... Yang sering sekali tersandung masalah juga adem ayem deh sekarang... Ahhh, sudahlah, itu kebijakan yang di puncrit sana."... Mungkin Kementerian Keuangan harus memberi contoh terlebih dahulu, Pioneer... Hehehe



Hal yang berbeda aku temukan kembali. Kali ini, peserta ujian harus melalui tahap seleksi yang sangat ketat... Kalau tahun sebelum-sebelumnya hanya Bea dan Cukai yang diwajibkan tes kesehatan dan kebugaran, tahun ini tak pandang bulu, tidak terkecuali Spesialisasi Perpajakan... Kernyitan kedua, "kalo aku daftar sekarang, lolos tes yang ini nggak yaaa."... Tak sampai di situ, mereka harus melewati tes berikutnya, Assessment... Semacam wawancara kali yaaa... Aku nggak tau pastinya, coba dikonfirmasi ke panitia pendaftaran saja... Kernyitan ketiga, "Namanya masih STAN? Kok nggak ada Spesialisasi Akuntansi?." #kernyitan lemoot...

Yang jelas, tahun ini adalah tahun yang sulit untuk para calon adik-adik kelasku... Kabarnya yang diterima sekitar seribu-an mahasiswa... Tapi toh kalau ada kemauan, pasti ada jalan... Bungkus permen aja ada di puncak gunung... Apa hubungannya? *jengjreeettttt*..... Satu yang pasti, harus luruskan niat dulu. Saya tidak bilang berbakti kepada Negara terlebih dahulu. Kalimat seperti itu rasanya belum pantas saya ucapkan. Biarlah Bung Karno saja yang mengucapkannya. Yang jelas, dengan kuliah di STAN, setidaknya beban orang tua bisa sedikit kamu ringankan... Setidaknya, kamu sudah bisa membayangkan pekerjaan apa yang akan kamu dapat... Luruskan niat, jangan cari kaya dari sebuah pekerjaan PNS, Abdi Negara, Civil Servant. Anda tau arti servant bukan? Pelayan, Pembantu... Jangan pernah mempersulit. Jangan pernah sekalipun mengakali, membodohi, mencari untung sendiri... Jangan pula cari aman, lintah APBN Negara...

Awali dengan Bismillah.... Belajar, Belajar, Belajar... Lakukan yang terbaik, terbaik, dan terbaik... Doa, doa, dan doa... Dan berhentilah di situ sajaaa. Penciptamu yang akan menentukan, itu baik untukmu atau tidak... Akhiri dengan Alhamdulillah... Apapun kondisinya... Ada yang bilang, it will all end happily. if not, it's not the end... Carilah ujung bahagiamu, mungkin di tempat lain, yang lebih baik dari ini...

Bagi yang ingin langsung download, saya dapet mirror-nya.. silakan diklik di sini



Semoga sukses...
-I and You Shouldbebetter-

tertib lalu lintas, masih jaman yaaa?

Posted: Senin, 04 Juli 2011 by cendolduren in Label:
0


Jakarta, kota Jaya Raya, Ibukota Negara besar, Indonesia tercinta. Belum lama ini merayakan ulang tahunnya yang ke-484. Selamat Ulang Tahun Jakarta, kota periuk nasiku, paling tidak untuk saat ini... :D... Bicara tentang Jakarta, rasanya tak akan pernah lepas dari polusi, panas, banjir, macet, gedung pencakar langit, mall, apa lagi yaaa?

Kali ini saya akan berbagi pendapat salah satu dari atribut Jakarta tersebut, mungkin istilahnya begitu lebih tepatnya. Ini dari sudut pandang saya, jadi bagi yang belum pernah ke Jakarta (saya ejek dulu yaaa, hareee geneee), jangan jadikan sebagai sesuatu yang mutlak benar... Pendapatnya tentang apa? tentang lalu lalu lintas aja lahhh yaaa, secara tiap senin sampai jumat, pagi dan sore, melintasi jalanan yang tak pernah sepi, sejauh 20 km mungkin...

Sebenarnya, sekalipun saya belum pernah menginap di Jakarta. Kalo di pinggir-pinggirnya sih iyaaa... Sebelumnya saya sekolah di salah satu Sekolah Tinggi di Tangerang. Catat yaaaa, Tangerang... :D... Beda tipis lah... Naaah, sekarang, kerjanya di Jakarta juga (paling tidak untuk saat ini).. :p... Kalo ditanya komentar tentang lalu lintas di Jakarta (dan sekitarnya), saya cuma bisa bilang 'NGERIIII'... Gila aja, kalo aku di Purwokerto, bisa lihat lalu lintas se-crowded macam itu cuma sekali setahun, pas malam tahun baru.. Kalo di kampungku? Jangan tanya dehhhh.. Mikir mikir kalo mau naik motor di Jakarta, takut keserempet, keseruduk... Kalo racun angkutan umum yang pekatnya minta ampun takut nggak? Gara-gara nggak keliat langsung, jadi kalo racun-racun macam itu kalah ngeri... Indonesia bangeeeetttt... Sekarang, mau nggak mau saya musti berhadapan dengan keduanya, dan so far, saya sudah agak bisa beradaptasi, termasuk kengawurannya, keugal-ugalannya... :D... Salah kok banggaaa..

Dari pengamatan saya pribadi, sangat sedikit, hampir tidak ada pengendara sepeda motor yang patuh.. Kosan saya contohnya. Mungkin saya simpulkan cuma satu orang saja yang patuh. Selainnya, seenak udel sendiri, termasuk saya... Patuh dalam artian: tidak memakai jalur bus way, tenang, tidak menyerobot ato berbelok dengan tiba-tiba, tidak melawan arus, saat lampu merah tetap di belakang zebra cross, berkendara tidak berkelak kelok, zig-zag... Salut saya yang bisa seperti itu.. Kalau mobil? Gara-gara body-nya dan geraknya yang lamban kali yaaa, jadi ya deritaaa loooo... Salah sendiri, body segede itu cuma diisi satu orang, udah gitu, kalo di jalanan yang padat merayap, posisinya nggak lurus... Jangan salahkan kami kalo kalian sering marah. Kami juga sering marah sama kalian...(pembenaran, kekekekek)

Lalu, dengan sedemikian lazimnya sebuah keamburadulan dilakukan, apakah kita masih mau untuk tertib? berharap akan ada yang mencontoh, satu demi satu, dan pada akhirnya semuanya akan tertib? sampai kapan? kecil harapannya.... Lha kalau misalnya kita ikut-ikutan amburadul, ada harapan jadi tertib nggak? Nollll...

Semua kembali ke pribadi masing-masing sih yaaa...
Baiklah, segera saya posting tentang tipe kepribadian...
Ditunggu ya kakakkkkk...



-I and You Shouldbebetter-

I Cried for My Brother Six Times

Posted: Kamis, 30 Juni 2011 by cendolduren in Label:
0

Malam ini, saya capek... Pulang kantor langsung nemenin kamar sebelah survey laptop... Rencananya dia mau tuker netbooknya dengan notebook, yang lebih powerful, yang bisa buat editing foto. Maklum, dia punya hobby fotografi. Tiap kali lewat toko yang majang camdig, kamera professional, ato aksesorisnya, dia memperlambat gerakannya.. slow motion,-__-", langsung aja deh aku ingetin tujuan utamanya... Daripada nyampe kosnya tambah malam... Besok kan masih one day to go... Where will i go? Kasur tentunya.. Sabtu Minggu, saatnya bermalas-malasan... -________-"

Saya mau copast cerita bagus dari notes FB-ku aja kali yaaaa... Cekibrott
============================================================================================

Aku Menangis untuk Adikku Enam Kali (I Cried for My Brother Six Times)
Penulis : Ratu Karitasurya

Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.

Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatan membawanya, aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.

"Siapa yang mencuri uang itu?" beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara.

Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi beliau mengatakan, "Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!"

Dia mengangkat tongkat bambu itu tinggi-tinggi.
Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, "Ayah, aku yang melakukannya!"

Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marah, sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai beliau kehabisan nafas.

Sesudahnya, beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, "Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!"

Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, aku tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, "Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."

Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.

Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, aku diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi.

Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Aku mendengarnya memberengut, "Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik. Hasil yang begitu baik."

Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, "Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?"

Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, "Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, saya telah cukup membaca banyak buku."

Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. "Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti ayah mesti mengemis di jalanan, ayah akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!" Kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang.

Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak. Aku berkata, "Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya. Kalau tidak, ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini." Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.

Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku, "Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimmu uang."

Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20.

Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga di universitas.

Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, "Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!" Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku?

Aku berjalan keluar dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, "Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kalau kamu adalah adikku?"

Dia menjawab, tersenyum, "Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?"

Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, "Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apapun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu."

Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, "Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu."

Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.

Kali pertama aku pulang ke rumah setelah menghadiri undangan pernikahan seorang teman, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. "Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!"

Tetapi katanya, sambil tersenyum, "Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu."

Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit salep pada lukanya dan membalut lukanya. "Apakah itu sakit?" aku menanyakannya.

"Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan..." Di tengah kalimat itu ia berhenti.

Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku. Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.

Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Seringkali suamiku dan aku mengundang orangtuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, dia mengatakan, "Kak, jagalah mertuamu saja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini."

Saat Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi.

Suatu hari, ketika adikku sedang di atas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ia mendapat sengatan listrik, lalu masuk rumah sakit.

Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, aku menggerutu, "Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?"

Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. "Pikirkan kakak ipar, ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?"

Mata suamiku dipenuhi air mata. Kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah, "Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!"

Lalu ia berkata, "Mengapa membicarakan masa lalu?" Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.

Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, "Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?"

Tanpa berpikir, ia menjawab, "Kakak saya."

Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. "Ketika saya pergi sekolah SD, sekolah kami ada di dusun yang berbeda. Setiap hari kakak dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Sedangkan ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya."

Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku. Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, "Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku."

Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.

Diterjemahkan dari "I Cried for My Brother Six Times"
-I and You Shouldbebetter-

Kulkas baru, masalah baru...

Posted: Rabu, 29 Juni 2011 by cendolduren in Label: ,
2

Akhir minggu kemarin, kosan kami kedatangan barang baru... Hehehe, maklum, bapak kos nggak nyediain fasilitas ini. Elo tau kan, gimana panasnya Jakarta? Gela loo, bulan puasa kan udah di depan mata #pake gaya gaol getoh...

Setelah melewati banyak perdebatan alot, akhirnya diputuskan dengan musyawarah mufakat (bukan dengan sistem voting) bahwa akan dilakukan pengadaan kulkas, segera, secepatnya... Keren nggak sih? Keren kan? Keren donk?... Musyawarah mufakat harus lebih diutamakan, daripada sistem voting... Satu hal yang paling berbeda, dengan musyawarah mufakat, tidak akan ada blok A dan blok B, blok yang setuju dengan blok yang tidak setuju... That's why Pancasila mengedepankan musyawarah mufakat... Kembali ke cerita awal, Kakak Gunadi yang selalu menjadi punggawa garda terdepan survey sana sini, dan akhirnya pilihan kami jatuh di toko pinggir jalan, bukan Carefour ato Giant... harganya lebih bersaing brooo... Sekarang, tinggal mencari pendanaan, dan sayalah korbannya... :hammer3... Sudahlahhh, toh nanti mereka pada bayar, meski ada yang bersuara, dicicil 12x dengan bunga 0%... Batinku, Gua gorok leher elooo... hahaha..

Sampe di kosan, kita bingung nempatinnya, kosan sempit brooo... Tapi akhirnya dapet juga posisi PW untuk Sang tamu baru.. Kata yang nganterin barang, dicoloknya nanti aja, kalo sudah tiga jam dari pengangkutan.. Dia bilangnya, karena freon di dalamnya goncang, jadi butuh waktu sekitar segituan buat dia normal kembali... Yang aku tangkep si gituu.. Nggak tau deh kalo salah.. CMIIW aja... Nggak ngaruh juga sih, lagian kita juga belum punya roll kabel.. Anak-anak pada nggak mau beli roll kabel... Ujung-ujungnya mamih ya beliiii... :D... Tolong dibantu yaaa, mamih itu bukan mamih-mamih beneran, itu cuma panggilan kesayangan kami, panggilan kehormatan, untuk seseorang yang selalu mengurusi acara bersama, kebutuhan bersama, pokoknya macam EO aja dehhh.. Meski sebenernya ada body-body yang agak mirip mamih-mamih sihhh... hahahaha

Besok malamnya mamih udah nenteng terminal steker... Apa sih namanya?? pokoknya yang kalo dicolok ke satu steker, dia bakal jadi tiga jalur, ato empat jalur... Lupakan!!, anggap saja benar.. Kita colok deh tuh kulkas... Instruksi berikutnya dari bapak-bapak yang nganterin barang, "tunggu lima jam biar dingin"... dan Engggg, ingggg, enggggg... Sampe sekarang belum juga dingin. Malah kata mamih, di dalam kulkas lebih hangat di banding udara di luar... GUBRAKKKK !!!

Aku langsung nyolot melotot donkkkk... Pertama, karena ketakutan yang hebat akan utang anak-anak yang bakalan jadi baddebt... Yang kedua, marah sama penjualnya... Sebelumnya aku juga pernah ada kejadian nggak nyenengin tentang jual beli elektronik... Kasusnya lain sih, lebih parah.. Lha wong aku beli handphone gressss, di luar box masih ada plastik pembungkus... Trus gimana ceritanya tuh, kok segel di box udah broken duluannn, padahal jelas-jelas aku lihat plastik pembungkusnya dibuka di depanku ... kalo ini sih penipuannnnn !!! Langsung deh aku teriak, minta ganti.. Macam betuuuuullll... Dan penjualnya awalnya ngeles, tapi karena emang salah, ya dia nggak keberatan ngganti yang lain... Hati-hati nih beli di sana, pusat penjualan HP terbesar se-Asia Tenggara katanya,...


Satu pelajaran berharga yang saya dapet, sebagai konsumen, kita memang harus berani marah untuk hal-hal macam ini... Kita beli baru kan bukan untuk direparasi di service center.. Meskipun gratis, nggak bayar, tapi kan berapa kerugian non materiil yang kita tanggung. Nunggu barangnya bener, nganterin barangnya, ngambil barangnya... Cape waktu, Cape pikiran... Ya donkk !!!


Dengan sedikit defense dari sang penjual, tapi akhirnya mereka mau menukar, replacement dengan yang baru... Gitu donkkk, kalo mau jualan, kepuasan pelanggan harus diutamakan... Kita tunggu kabar baiknya besok-besok (kalo sempet posting)... Yang jelas, ada yang kecewa berat... Dia udah beli banyak buah-buahan, setidaknya ada satu buah melon utuh, gede, yang terpaksa harus dimakan segera... Kalo tidak, ya bakalan busuk... :ngakak




-I and You Shouldbebetter-

Fun with mathematics

Posted: Kamis, 23 Juni 2011 by cendolduren in Label:
0

Sejak dulu, aku hobi banget sama pelajaran ini. Dan hingga sekarang masih suka.. Bahkan akhir-akhir ini, di sela-sela kerjaku, aku iseng-iseng ngerjain soal-soal Olimpiade Matematika... Iseng aja, nggak ada maksud lain... Hahaha, geli dengernya... Soal Olimpiade Matematika SD aja aku udah kelimpungan. Tipikal soal olimpiade kan emang susah ditebak, nyleneh, unusual.. Kadang kita nyari cara yang ribet atau bahkan blunder sendiri, langkah apa yang harus dilakukan,,, tapi ketika udah tau cara pengerjaannya, kita cuma bisa melongoooo... oooooo... :D

Bahkan, kalo boleh jujur, sudah hampir dua tahun yang lalu, aku telah menyimpan satu modul khusus berisi kumpulan soal olimpiade yang berhasil aku download, lalu aku print... Itu mau aku kasih buat anakku kelak.. Hahahaha, biar dia tau bagaimana rasanya sensasi ketika berhasil memecahkan suatu teka-teki paling mengasyikan di dunia... Pecandu narkoba perlu terapi ini deh kayaknyaaa, biar dia lupa ngobat... :D... Waktu itu, murid lesku mau ikut Olimpiade Matematika SMP... Yaudah, aku donlodin soal-soal di internet aja, sekalian buat belajar aku juga... Jangan sampai gurunya kalah pintar sama murid... Dan sayapun punya ide gila itu... Istri aja belum punya, udah nyiapin pelajaran buat sang anak... -___________-"

Buat kalian yang sealiran sama aku, atau malah yang berbeda paham (siapa tau mau bergabung), coba download sendiri, search sendiri yaaaa di om google dengan keyword "Download Soal Olimpiade Matematika", "OSN" ato sebangsanya...



-I and You Shouldbebetter-

Mati Suri

Posted: by cendolduren in Label:
0

Hahaha, susah juga yaa konsisten itu... Pengennya sih ngeblog, aktif, paling tidak sebulan satu tulisan lah... Perlu disiplin nihh... Sebenernya pas bikin blog ini, aku pengen ngasih background ato header dengan gambar cendol duren, jadi matching sama judulnya... Udah bikin kasar-kasaran pake Coreldraw, tapi ngatur height sama width-nya nggak bisa... Jadinya acak-acakan deh... Mulai males deh liat blog sendiri... Hahahaha

Naah, hari ini kerjaan agak longgar nihh, :D ... Atasan lagi dinas luar kota, so arus pekerjaan boleh dibilang agak slow dikit.. Rencana awal sebenarnya mau belajar undang-undang lagi, buka buku lagi... Tapi tiba-tiba liat blog temen yang aku rasa aktif... Orangnya menginspirasi, suka bisnis... Blognya sederhana, menceritakan seputar kehidupan keluarga kecilnya, dan juga hobinya.. Dan akhirnya, eng..ing..engggg... Saya mencari-cari themes blogspot... cari cari yang makanan minuman, nggak dapet gambar cendol... :hammer ... Yadah deh, tak ada cendol duren, ijonya aja juga nggak papa.... :D


Dan inilah themes baruku ditambah dengan (masih) sedikit widget... Mohon bantuan teman-teman blogger yang sudah lebih sepuh... Ane newbie gan... :p


-I and You Shouldbebetter-

Alhamdulillah, Saya temukan nama yang mathuk...

Posted: Selasa, 01 Maret 2011 by cendolduren in Label:
5

Alhamdulillah, sekian banyak blog yang saya bikin, selalu saja kurang sreg dengan namanya. Dan akhirnya terbengkalai tak terurus... InsyaAlloh nama blog cendolduren.blogspot.com punya fengshui yang bagus, halahhh... Jadi saya akan mempertahankan blog ini, akan mulai belajar menulis, mengungkapkan gagasan, ide, pendapat, atau apalah......

Cekibrott kakak....
-I and You Shouldbebetter-